Ideologi Sastra dalam Kumpulan Cerpen Yume Juuya Karya Natsume Souseki
DOI:
https://doi.org/10.58220/jba.v16i2.59Keywords:
Kesusastraan Jepang, Ideologi Kesusastraan, Natsume SousekiAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan ideologi sastra dalam kumpulan cerita pendek karya Natsume Souseki yang berjudul Yuume Juuya. Dalam Konteks kesusastraan Jepang, ideologi sastra dipahami sebagai konsep pemikiran atau pandangan orang Jepang yang memberikan suatu warna dalam karya sastra sehingga dapat dinikmati keindahannya. Hara Toyoji memaparkan 9 kategori ideologi sastra Jepang, yaitu Masuraoburi dan Taoyameburi, Yugen dan Ushin, Mono no Aware, Okashi, Mujo, Wabi dan Sabi, En dan Yoen, Iki dan tsu, Fuga dan furyu. Masing-masing kategori tersebut menggambarkan jenis keindahan yang berbeda, kerap keindahan yang digambarkan merupakan bentuk yang tidak terduga. Ideologi tersebut dianggap sebagai pusat pemahaman teori dan praktik artistik Jepang. Namun, ideologi ini sulit untuk dipahami bagi pembaca non-Jepang. Hasil penelitian menunjukkan aware merupakan ideologi yang dominan dalam karya Souseki ini.
Downloads
References
AAIK Dewi, N. S. S. D. (2106). Mono No Aware Dalam Manga Koizora Karya Ibuki Haneda. 17(1), 7–13.
Identity, N. (2015). The Cambridge History of Japanese Literature. In The Cambridge History of Japanese Literature. https://doi.org/10.1017/cho9781139245869
JA Svetyawan, R. P. (2022). The Uncanny Intertextuality: Discomfort toward Technology Development in Soseki’s Yume Juu Ya and Kurosawa’s Yume .
Longhurst, E. N. (2018). Japonisme: Ikigai, Forest Bathing, Wabi-Sabi and more. Harper Thorsons.
Mandah, D. (1992). Pengantar Kesusastraan Jepang. Rasindo.
MR Khairunnisa, N. W. S. D. (2016). Mono no Aware Dalam Manga Naruto Karya Masashi Kishimoto. Jurnal Humanis, Fakultas Ilmu Budaya Unud, 17(2), 126–132.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Anggiarini Arianto, Rendy Pribadi, Siti Nur Isnaini
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
The submission has not been previously published, nor is it before another journal for consideration.
Pengajuan belum pernah dipublikasikan sebelumnya, juga tidak sebelum jurnal lain untuk dipertimbangkan.