https://jba.stba-jia.ac.id/jba/issue/feedJurnal Bahasa Asing2025-06-24T00:00:00+07:00Elsan Arvianelsan.a@stba-jia.ac.idOpen Journal Systems<p style="text-align: justify;"><strong>Jurnal Bahasa Asing </strong>merupakan jurnal daring yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Bahasa Asing JIA (STBA JIA). Jurnal ini merupakan <em>peer-reviewed journal</em> yang menerbitkan artikel hasil penelitian mengenai Linguistik, Sastra, Penerjemahan, Budaya Bahasa dan Masyarakat, serta Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa Asing. <strong>Jurnal Bahasa Asing</strong> terbit sebanyak 2 (dua) kali dalam satu tahun pada bulan Juni dan bulan Desember.</p> <hr /> <p style="text-align: justify;"><strong>Jurnal Bahasa Asing</strong> is an online journal published by the School of Foreign Languages JIA (STBA JIA). This journal is a peer-reviewed journal that publishes research articles on Linguistics, Literature, Translation, Language Culture and Society, and Foreign Language Teaching and Learning. <strong>Jurnal Bahasa Asing</strong> is published 2 (two) times a year, in June and December.</p>https://jba.stba-jia.ac.id/jba/article/view/97MAKNA GAIRAIGO PADA LIRIK LAGU JEPANG OLEH WATARU HATANO2025-06-10T14:28:16+07:00Angelia Vika Septianaangeliavikaseptiana@gmail.comDwi Puspitosaridwi.puspitosaripbj@mail.unnes.ac.id<p><em>Gairaigo</em> merupakan kosakata bahasa Jepang yang diserap dari bahasa asing. Penggunaan <em>gairaigo</em> telah semakin sering ditemukan, salah satunya di lirik lagu Jepang. Salah satu penyanyi yang menyanyikan lagu Jepang adalah Wataru Hatano. Data dari penelitian ini adalah <em>gairaigo</em> yang digunakan dalam lirik lagu yang dibawakan oleh Wataru Hatano. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bahasa asal serta makna dari <em>gairaigo</em> yang digunakan pada lirik lagu yang dibawakan Wataru Hatano. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode simak bebas libat cakap dan teknik catat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 105 data yang ditemukan, data didominasi oleh <em>gairaigo</em> yang diserap dari bahasa Inggris yaitu dengan ditemukannya 89 data. Disamping itu, ditemukan <em>gairaigo</em> yang diserap dari bahasa lain yaitu bahasa Perancis, bahasa Yunani, bahasa Latin, bahasa Italia, bahasa Belanda bahasa Jerman, dan bahasa Arab. Dalam pergeseran maknanya, terdapat 3 macam pergeseran makna berdasarkan teori Abdul Chaer yaitu pergeseran makna meluas, menyempit dan pergeseran makna total. Data dalam penelitian ini didominasi oleh <em>gairaigo</em> yang tidak mengalami perubahan dengan ditemukannya 78 data. <em>Gairaigo</em> yang mengalami perubahan makna menyempit dan meluas masing-masing ditemukan 11 data. Sedangkan <em>gairaigo</em> yang mengalami perubahan total ditemukan sebanyak 5 data. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa pengaruh kontekstual seperti tema lagu dan latar belakang penyanyi memiliki peran penting dalam perubahan makna <em>gairaigo</em>, khususnya dalam lirik lagu yang dibawakan Wataru Hatano.</p>2025-06-24T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Angelia Vika Septiana, Dwi Puspitosarihttps://jba.stba-jia.ac.id/jba/article/view/105DEIXIS ANALYSIS OF THE LYRICS IN THE SONGS OF THE “KLANG” ALBUM BY ENGLISH BAND “THE RAKES”2025-06-10T14:36:40+07:00Naufal Farrel Ranantanaufal.farrel.rananta@gmail.com<p>Language is a process that is only in humans which is not instinctive in sharing ideas. Music is considered a language, and music also contains meanings or messages encoded by the speaker. Deixis are expressions that require context from the discourse participants. Person deixis are deictic expressions that require context of people to understand the context. “Klang” is a music album by the British band “The Rakes” released in 2009. The researcher was interested in figuring out the deixis in three songs. These songs are “1989”, “Mullers Rachet”, and “That’s the Reason”. Using the qualitative method, the researcher found that 119 person deixis were present.</p>2025-06-24T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Naufal Farrel Ranantahttps://jba.stba-jia.ac.id/jba/article/view/106APPLICATION OF MODALITY AND MOOD TO UNDERSTAND THE DIALOGUE IN SERIES SCRIPT: A STUDY OF DISCLAIMER2025-06-04T17:53:40+07:00Dewi Farnila Masrifdewfrnl@gmail.com<p>This research analyzes the application of modality and mood in the dialogue of the Disclaimer series to create narrative tension. Through this analytical approach, this study aims to explore how modality verbs, word choice, and mood patterns are used to build emotions and tension that affect the audience's perception of characters and situations. By using a qualitative descriptive method, in obtaining data, the author took data from dialog in the form of phrases, clauses or sentences through dialog transcriptions from each episode of the Disclaimer series, where modality is used by using modal verbs, expressions of possibility and necessity. The results showed that there were 14 expressions containing elements of Deontic and Epistemic modality namely obligation, permission, possibility and probability used in conversational sentences in the Disclaimer series combined with moods such as declarative, imperative, and interrogative, able to create a tense atmosphere.</p>2025-06-24T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Dewi Farnila Masrifhttps://jba.stba-jia.ac.id/jba/article/view/107A SOCIOLINGUISTIC ANALYSIS OF GOSSIP AMONG THE FEMALE CHARACTERS IN BRIDGERTON SEASON 12025-06-02T13:33:40+07:00Raden Roro Nabila Pratiwinabeelaakbr@gmail.comWawan Setiawanwawan.s@stba-jia.ac.idElsan Arvianelsan.a@stba-jia.ac.id<p>This study investigates gossip among female characters in Bridgerton Season 1 from a sociolinguistic perspective. Using Deborah Jones’s typology of gossip (1980) and Eric K. Foster’s functional framework (2004), it examines 133 instances of gossip in episodes 1–4. A descriptive qualitative approach was adopted, involving close observation of dialogue, identification of gossip occurrences, categorization by type (chatting, house‐talk, scandal, bitching) and analysis by function (provide information, enhance friendship, influence others, give entertainment). Findings indicate that “chatting” is the most frequent type (59/133), followed by house‐talk (52/133), scandal (50/133), and bitching (25/133). Functionally, “provide information” predominates (97/133), then “enhance friendship” (81/133), “influence others” (41/133), and “give entertainment” (7/133). These results shed light on how gossip operates as a means of social bonding, norm enforcement, and information exchange within Regency-era high society.</p>2025-06-24T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Raden Roro Nabila Pratiwi; Wawan Setiawan; Elsan Arvianhttps://jba.stba-jia.ac.id/jba/article/view/108REPRESENTASI IDEOLOGI DAN KEKUASAAN DALAM DEBAT KEDUA CAWAPRES PEMILU 2024 MELALUI PENDEKATAN GABUNGAN FOWLER-WODAK2025-06-02T13:58:51+07:00Ahmad Zaki Munibimunibi782@gmail.comRatna Dewantirdewanti@unj.ac.id<p>Debat calon wakil presiden Pemilu 2024 memainkan peran penting dalam membentuk opini publik dan kebijakan. Namun, penelitian mengenai refleksi ideologi dan kekuasaan dalam wacana debat ini masih terbatas. Penelitian ini bertujuan menganalisis Debat Kedua Calon Wakil Presiden Pemilu 2024 melalui pendekatan Analisis Wacana Kritis berdasarkan teori Roger Fowler dan Ruth Wodak. Metode kualitatif digunakan untuk mengeksplorasi ideologi dan kekuasaan dalam debat dengan menyoroti kosakata seperti klasifikasi, pembatasan pandangan, pertarungan wacana, dan marginalisasi. Penelitian ini juga mengungkap ideologi kekuasaan melalui analisis konteks, representasi, identitas, dan relasi kuasa. Data diambil dari transkrip debat yang disiarkan di kanal YouTube KPU RI pada 22 Desember 2023, dan dianalisis melalui tiga tahap: reduksi data, verifikasi data, dan penyajian data. Hasil penelitian menunjukkan bagaimana para calon wakil presiden menggunakan retorika dan bahasa untuk membangun citra diri, mempengaruhi audiens, dan menawarkan solusi terhadap masalah ekonomi. Muhaimin Iskandar menekankan pentingnya aturan yang adil bagi rakyat, Gibran Rakabuming Raka fokus pada investasi dan transportasi umum, serta Mahfud MD menyoroti tantangan UMKM. Analisis ini memperlihatkan penggunaan wacana untuk menegosiasikan hubungan kuasa dan mempengaruhi kebijakan publik, memberikan kontribusi signifikan dalam studi wacana kritis dan komunikasi politik.</p>2025-06-24T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Ahmad Zaki Munibi, Ratna Dewantihttps://jba.stba-jia.ac.id/jba/article/view/109CAMPUR KODE DALAM VIDEO BLOG KANAL YOUTUBE UENO FAMILY2025-06-10T14:31:27+07:00Ni Komang Ananda Putriananndaputrri16@gmail.comBetty Debora Aritonangananndaputrri16@gmail.com<p><span class="s9">Campur</span> <span class="s9">kode</span> <span class="s9">adalah</span> <span class="s9">pencampuran</span><span class="s9"> dua </span><span class="s9">bahasa</span> <span class="s9">atau </span><span class="s9">lebih</span> <span class="s9">dalam</span> <span class="s9">suatu</span> <span class="s9">tuturan</span><span class="s9">. </span><span class="s9">Pencampuran</span> <span class="s9">bahasa </span><span class="s9">terjadi</span> <span class="s9">karena</span> <span class="s9">adanya</span> <span class="s9">kebiasaan</span><span class="s9"> yang </span><span class="s9">dimiliki</span> <span class="s9">penutur </span><span class="s9">dan </span><span class="s9">kerap</span> <span class="s9">terjadi</span> <span class="s9">dalam</span> <span class="s9">situasi</span><span class="s9"> informal. </span><span class="s9">Campur </span><span class="s9">kode</span> <span class="s9">sendiri</span> <span class="s9">sering</span> <span class="s9">ditemukan</span><span class="s9"> di </span><span class="s9">sekitar</span> <span class="s9">kita</span> <span class="s9">baik </span><span class="s9">secara</span> <span class="s9">langsung</span> <span class="s9">maupun</span> <span class="s9">berupa</span><span class="s9"> video dan lain-lain. </span><span class="s9">Penelitian</span> <span class="s9">ini</span> <span class="s9">berfokus</span><span class="s9"> pada </span><span class="s9">penggunaan</span> <span class="s9">campur </span><span class="s9">kode</span> <span class="s9">dalam</span><span class="s9"> salah </span><span class="s9">satu</span><span class="s9"> video blog pada </span><span class="s10">chanel </span><span class="s9">Y</span><span class="s9">ou</span><span class="s9">T</span><span class="s9">ube</span><span class="s9"> “Ueno Family”. Pada </span><span class="s10">chanel</span> <span class="s9">Y</span><span class="s9">ou</span><span class="s9">T</span><span class="s9">ube </span><span class="s9">ini </span><span class="s9">berisikan</span><span class="s9"> video </span><span class="s9">keseharian</span><span class="s9"> salah </span><span class="s9">satu</span> <span class="s9">w</span><span class="s9">arga</span><span class="s9"> Negara Indonesia yang </span><span class="s9">menikah</span> <span class="s9">dengan</span> <span class="s9">p</span><span class="s9">ria</span> <span class="s9">Berkebangsaan </span><span class="s9">Jepang</span><span class="s9"> yang </span><span class="s9">saat</span> <span class="s9">ini</span> <span class="s9">tinggal</span><span class="s9"> di </span><span class="s9">Jepang</span><span class="s9">. </span><span class="s9">Rumusan </span><span class="s9">masalah</span> <span class="s9">dalam</span> <span class="s9">penelitian</span> <span class="s9">ini</span> <span class="s9">adalah</span> <span class="s9">bagaimana </span><span class="s9">penggunaan</span> <span class="s9">campur</span> <span class="s9">kode</span><span class="s9"> yang </span><span class="s9">terjadi</span> <span class="s9">dalam</span><span class="s9"> video blog </span><span class="s9">Y</span><span class="s9">ou</span><span class="s9">T</span><span class="s9">ube</span> <span class="s10">chanel</span><span class="s9"> “Ueno Family”. Adapun </span><span class="s9">tujuan </span><span class="s9">dari</span> <span class="s9">penelitian</span> <span class="s9">ini</span> <span class="s9">adalah</span> <span class="s9">untuk</span> <span class="s9">mengetahui </span><span class="s9">penggunaan</span> <span class="s9">campur</span> <span class="s9">kode</span><span class="s9"> yang </span><span class="s9">terjadi</span> <span class="s9">dalam</span><span class="s9"> video blog pada </span><span class="s9">Y</span><span class="s9">ou</span><span class="s9">T</span><span class="s9">ube </span><span class="s10">chanel</span><span class="s9"> “Ueno Family”. </span><span class="s9">Penelitian</span> <span class="s9">ini</span> <span class="s9">menggunakan</span> <span class="s9">metode</span> <span class="s9">penelitian </span><span class="s9">deskriptif</span> <span class="s9">kualitatif</span><span class="s9">. </span><span class="s9">Sumber</span><span class="s9"> data yang </span><span class="s9">digunakan </span><span class="s9">dalam</span> <span class="s9">penelitian</span> <span class="s9">ini</span> <span class="s9">adalah</span><span class="s9"> salah </span><span class="s9">satu</span><span class="s9"> video </span><span class="s9">dalam</span><span class="s9">Y</span><span class="s9">ou</span><span class="s9">T</span><span class="s9">ube </span><span class="s10">chanel</span><span class="s9"> “Ueno Family” yang </span><span class="s9">dimana </span><span class="s9">terdapat</span> <span class="s9">penggunaan</span> <span class="s9">campur</span> <span class="s9">kode</span> <span class="s9">di dalam </span><span class="s9"> video </span><span class="s9">tersebut</span><span class="s9">. Teknik yang </span><span class="s9">digunakan</span> <span class="s9">dalam</span> <span class="s9">pengumpulan </span><span class="s9">data </span><span class="s9">adalah</span> <span class="s9">teknik</span> <span class="s9">s</span><span class="s9">imak</span> <span class="s9">dengan</span> <span class="s9">cara</span> <span class="s9">menonton</span><span class="s9"> salah </span><span class="s9">satu</span><span class="s9"> video </span><span class="s9">dari</span> <span class="s9">Y</span><span class="s9">ou</span><span class="s9">T</span><span class="s9">ube</span> <span class="s10">chanel</span> <span class="s9">tersebut</span><span class="s9"> dan </span><span class="s9">teknik </span><span class="s9">catat</span><span class="s9"> yang </span><span class="s9">dimana</span> <span class="s9">peneliti</span> <span class="s9">mencatat</span> <span class="s9">percakapan </span><span class="s9">dalam</span><span class="s9"> video </span><span class="s9">tersebut</span><span class="s9"> yang di</span> <span class="s9">dalamnya</span> <span class="s9">mengandung </span><span class="s9">campur</span> <span class="s9">kode</span><span class="s9">. Hasil </span><span class="s9">analisis</span><span class="s9"> data </span><span class="s9">dalam</span> <span class="s9">penelitian</span> <span class="s9">ini </span><span class="s9">menggunakan</span> <span class="s9">metode</span><span class="s9"> informal. Hasil </span><span class="s9">analisis</span> <span class="s9">dalam </span><span class="s9">penelitian</span> <span class="s9">ini</span> <span class="s9">adalah</span> <span class="s9">ditemukannya</span> <span class="s9">penggunaan </span><span class="s9">campur</span> <span class="s9">kode</span> <span class="s9">yaitu</span> <span class="s9">penggunaan</span><span class="s9"> Bahasa Indonesia</span> <span class="s9">dan Bahasa </span><span class="s9">Jepang</span> <span class="s9">dalam</span> <span class="s9">chanel</span><span class="s9"> YouTube Ueno Family yang </span><span class="s9">terjadi</span> <span class="s9">karena</span> <span class="s9">adanya</span> <span class="s9">sebuah</span> <span class="s9">kebiasaan</span><span class="s9"> dan </span><span class="s9">kesantaian</span> <span class="s9">penutur</span> <span class="s9">dalam</span> <span class="s9">berkomunikasi</span> <span class="s9">dengan </span><span class="s9">keluarganya</span><span class="s9">.</span></p>2025-06-24T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Ni Komang Ananda Putri, Betty Debora Aritonanghttps://jba.stba-jia.ac.id/jba/article/view/110ANALISIS KOMPARATIF KOSAKATA BAHASA INDONESIA DAN BAHASA MELAYU MALAYSIA DALAM EPISODE PERDANA SERIAL DRAMA 'BIDAAH'2025-06-10T14:47:10+07:00Muarif Husyandikhsyaaandy@gmail.com<p>Bahasa Indonesia (BI) dan Bahasa Melayu Malaysia (BM) memiliki asal-usul yang serupa, tetapi perkembangan keduanya menunjukkan perbedaan yang mencolok sebagai akibat dari latar belakang kolonialisme dan dinamika sosial yang tidak sama. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kesamaan serta perbedaan kosakata antara BI dan BM melalui analisis kontrastif terhadap percakapan dalam episode pertama serial drama Malaysia berjudul Bidaah. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dan teknik pengumpulan data simak-catat, data diambil dari tayangan berdurasi 31,42 menit yang diunggah di platform Viu pada tanggal 6 Maret 2025. Kosakata yang ditemukan diklasifikasikan ke dalam tiga kategori, yaitu: Bentuk Sama Makna Sama (BMS), Bentuk Berbeda Makna Sama (BBMS), dan Bentuk Berbeda Makna Berbeda (BBMB). Hasil penelitian mengidentifikasi 25 entri kosakata, yang terdiri atas 5 kosakata BMS, 16 kosakata BBMS, dan 4 kosakata BBMB. Temuan ini menunjukkan bahwa perbedaan bentuk leksikal lebih menonjol dibandingkan dengan perbedaan makna, sehingga berpotensi menjadi hambatan dalam komunikasi antarbudaya. Kesimpulan dari studi ini menegaskan bahwa meskipun BI dan BM berasal dari akar bahasa yang sama, perbedaan konteks historis dan budaya berkontribusi terhadap terjadinya divergensi leksikal. Penelitian ini memberikan sumbangan dalam bidang linguistik kontrastif dengan memanfaatkan media audiovisual kontemporer sebagai sumber data yang aktual dan relevan.</p>2025-06-24T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Muarif Husyandihttps://jba.stba-jia.ac.id/jba/article/view/111COMPARING HUMAN TRANSLATION WITH DEEPL TRANSLATE IN TRANSLATING IDIOM OF WEDNESDAY SERIES2025-06-10T14:39:09+07:00Nandira Widhi Syaviranandiraws22@gmail.comInta Masni Sinagainta.ms@stba-jia.ac.idYeni NoryatinYeni.n@stba-jia.ac.id<p>This research aims to compare the strategy and accuracy of human translation and DeepL Translate in translating idioms of Wednesday series. The writers collected the idiom found in the series, analyzed the idiom’s translation strategies by Mona Baker theory, and assessed translation accuracy of human translation and DeepL Translate using Nababan et al. theory. This research employs a qualitative methodology. The writers found 38 data and the findings are as follow: the findings from human translation shows 2,6% and DeepL Translate 7,9% were using an idiom of similar meaning and form. Human translation 5,3% and DeepL Translate 2,6% using an idiom of similar meaning but dissimilar form. Translation by paraphrase strategy by human translation 92,1% and DeepL Translate 42,1%. Translation by omission of a play on idiom strategy by DeepL Translate 47,4%. The significant differences happened in the idiom translation accuracy between human translation and DeepL Translate. The assessment of accuracy level in human translation by rater 1 and rater 2 are 100%. The assessment of accuracy level in DeepL Translate are 57,9% by rater 1 and rater 2, the less accurate 5,3% by rater 1 and 10,5% by rater 2, not accurate 36,8% by rater 1 and 31,6% by rater 2.</p>2025-06-24T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Nandira Widhi Syavira, Inta Masni Sinaga, Yeni Noryatinhttps://jba.stba-jia.ac.id/jba/article/view/117DEIXIS ANALYSIS OF MONOLOGUE ACTION IN EPISODE 26 OF “NEON GENESIS: EVANGELION” ANIME ENGLISH DUB VERSION2025-06-10T14:43:24+07:00Moch. Rafie Dhia Setyawanrafiedsetyawan@gmail.comAde Suristaade.s@stba-jia.ac.id<p>The research is about deixis used in the Japanese cartoon or we all known as “anime” namely “Neon Genesis: Evangelion” by Hideaki Anno that appears in some particular scene during the monologue action of main character named Shinji Ikari. This research aims to identify the types and meanings of deixis employed in the anime, specifically in the final episode, titled “Episode 26: Take Care of Yourself.” This research employs Levinson's theory, which classifies deixis into four types: <em>personal deixis, temporal deixis, spatial deixis</em>, and <em>social deixis. </em>The researcher employed a qualitative descriptive methodology. The data was collected through an observational gathering method accompanied by a note-taking technique. The analysis revealed the presence <em>of personal deixis, temporal deixis</em>, and <em>spatial deixis</em> in the five-minute monologue of Shinji Ikari in episode 26 of the English dub of “Neon Genesis: Evangelion” by Hideaki Anno. <em>Personal deixis</em> predominates in the total number of deictic words.</p>2025-06-24T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Moch. Rafie Dhia Setyawan, Ade Suristahttps://jba.stba-jia.ac.id/jba/article/view/116ROOTS, STEMS, AND BASES THROUGH AFFIXATION PROCESSES IN THE HIKE SHORT STORY2025-06-10T14:41:29+07:00Andiva ArdanaAndivaardhana213@gmail.comImron Hadiimron.h@stba-jia.ac.idBeny Alambeny.a@stba-jia.ac.id<p>The aim of this research is to find types of morpheme such as roots, stems, and bases in The Hike short story by T. Albert and to find the formation types of morpheme through affixation processes. This research is used descriptive qualitative method, while the data were collected by close reading and observing the words that contains inflection or derivation in “The Hike” short story by T. Albert. This research used the theory of Katamba for analyze types of morpheme. Based on the result of representative data, the stems found in the short story are 31 and the bases found in the short story are 9. All of the words chosen in this research are words that were easily understood by the readers. The formation types of morpheme can be determined through prefix or suffix attached to the word which its affix contain inflection or derivation.</p>2025-06-24T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Andiva Ardana, Imron Hadi, Beny Alam